REPOST: Sekelumit tentang Puasa Muharram (Tasu’a dan ‘Asyura)

Desember 4, 2011
Insya Allah hari ini kita telah memasuki hari ke-8 bulan Muharram. Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang memiliki keistimewaan bila dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Pada bulan Muharram ini kita disyari’atkan untuk berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10. Puasa pada hari ke-9 biasa disebut Puasa Tasu’a -berasal dari kata tis’ah yang artinya 9 sedangkan puasa pada hari ke-10 biasa disebut dengan puasa ‘Asyura -berasal dari kata ‘asyara yang artinya 10. Keduanya insya Allah jatuh pada hari Senin-Selasa, 5-6 Desember 2011. Oleh karena itu saya mengajak diri saya sendiri beserta kawan-kawan semua untuk menjemput keutamaan di bulan Muharram yang semoga kita bisa mendapatkannya.

 قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِيْنَةَ فَرَأَى اليَهُوْدَ تَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاء فَقَالَ:ماَ هَذَا؟ قَالُوْا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللهُ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوْسَى. قَالَ: فَأَناَ أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ. فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhu berkata: “Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam datang ke Madinah beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa ‘alaihissalam berpuasa pada hari ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya”. (HR Bukhari No 1900).

عن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم صام يوم عاشوراء وأمر بصيامه. مُتَّفّقٌ عَلَيهِ

Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhu-, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya”. (Muttafaqun ‘Alaih)

وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ

Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhu- beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim).

Keutamaan Puasa Tasu’a dan ‘Asyura

Berikut ini saya kutipkan dari Kitab Riyadhus Shalihin Karya Imam Nawawi -Rahimahullah- tentang keutamaan berpuasa Tasu’a dan Puasa ‘Asyura.
1. Puasa bulan Muharram adalah puasa yang paling utama puasa Ramadhan.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله : أفضل الصيام بعد شهر رمضان شهر الله الذي تدعونه المحرم، وأفضل الصلاة بعد الفريضة قيام الليل .رواه مسلم
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu-, dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR. Muslim) -Riyadhus Shalihin Bab 225-

2. Puasa ‘Asyura dapat menghapus dosa kecil setahun yang telah lalu.

عن أبي قتادة رضي الله عنه قال : سُئل النبي صلى الله عليه وسلم عن صيام يوم عاشوراء ، فقال : إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله . رواهمسلم
Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu- Rasululllah pernah ditanya tentang puasa hari ‘asyura, beliau bersabda: “Saya berharap ia bisa menghapuskan dosa-dosa satu tahun yang telah lewat” (HR. Muslim). -Riyadhus Shalihin Bab 226-
Demikian, semoga bermanfaat.

Untitled

November 28, 2011

Sedih juga melewati hari ini dan mengetahui banyak target tidak terrealisasi. Semoga lain kali lebih beruntung. Ganbatte!


ONH Reguler vs ONH Plus

September 18, 2011

Sudah kita ketahui bersama bahwa ibadah haji adalah satu dari 5 pondasi utama keIslaman, atau yang sering kita sebut dengan rukun Islam.  Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sbb:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ – رضى الله عنهما – قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ » .

Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu, (dia) berkata (bahwasanya) Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Islam dibangun di atas lima dasar: bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan ibadah haji, dan puasa Ramadhan” (HR Bukhari-Muslim).

Oleh karena itu tidaklah lengkap keIslaman seseorang sebelum menunaikan ibadah haji. Dan bagi seorang Muslim yang mampu, baik mampu secara fisik maupun mampu secara finansial, maka jatuhlah kewajiban untuk menunaikannya. Terdorong dari rasa bahwa kewajiban telah jatuh untuk saya, lebaran ini saya mencoba  mencari-cari informasi terkait pendaftaran ibadah haji. Sebenarnya, merasa punya kewajiban sudah sejak 2-3 tahun yang lalu tapi karena ingin mendahulukan kewajiban yang lain, sehingga saya menunda-nunda untuk melakukan action yang konkrit. Dan qadarullah, hingga saat ini justru dua-duanya malah belum terwujud. Astaghfirullaah… ampuni hambaMu ya Allah. Dan tahun ini saya bertekad untuk tidak menunda melakukan tindakan konkrit agar memiliki jawaban di hadapan Allah ketika maut menjemput sebelum terlaksana kewajiban.

Setelah mencari-cari info, ternyata informasi yang saya dapatkan justru membuat saya tercengang. Betapa tidak, untuk pendaftar haji reguler saat ini di Ponorogo baru bisa berangkat tahun 2020!. Ditambah lagi untuk  memperoleh kuota haji, kita harus menyetor dahulu sebesar 25jt. Wew…

Ini benar-benar mengerikan bagi saya. Menunggu sampai 2020 bukanlah waktu yang sebentar. Belum lagi, biaya yang kita setor akan diam mengendap selama lebih dari 9 tahun. Kalau kita hitung rata-rata inflasi sebesar 10%, maka 25jt kita tidak ada artinya di tahun 2020. Yang ada kita bisa gagal berangkat karena tidak mampu melunasi sebab tahun itu mungkin ONHnya sudah mencapai 70jt. Jelas ini tidak sejalan dengan keinginan saya. Akhirnya saya melirik jalan lain, yaitu ONH Plus.

Sejujurnya, sebenarnya saya agak ngeri dengan ONH Plus. Karena namanya saja sudah ONH Plus, tentu saja mahal!. Tapi saya mencoba berpikir jernih dan realistis. Dengan waktu tunggu yang begitu lama, biaya yang kita setor sebagai uang muka tentu akan terdegradasi daya belinya. Ini membuat kita secara finansial akan berat untuk melunasi ketika waktu keberangkatan tiba. Saya mencoba mencari alternatif lain yang lebih cerdas. Alternatif ini lah yang akan saya gunakan.

ONH Plus menawarkan waktu tunggu yang relatif singkat. Biasanya 1 tahun sudah berangkat atau maksimal 2 tahun.  Sedangkan fasilitas lain, saya tidak membahasnya karena memang tidak menarik bagi saya. Dengan demikian, jika kita mampu secara finansial maka kita bisa berangkat dengan cepat. Tetapi yang menjadi kendala adalah kemampuan finansial kita hanya dapat untuk ONH reguler. Bagaimana solusinya?

Solusinya tidak jauh-jauh dari dunia yang saya geluti, yaitu Emas dan Dinar Emas 24k. Saya telah melakukan pengamatan sejak tahun 2000. Disana pergerakan kenaikan ONH cukup masif. Sejak itu hingga sekarang, ONH telah mengalami kenaikan hampir 100%. Sedangkan grafik yang berbeda ditunjukkan oleh emas/Dinar Emas 24k dimana yang terjadi justru sebaliknya. Dari tahun ke tahun semakin sedikit dinar yang dibutuhkan untuk memenuhi pembayaran ONH. Hal ini dapat dilihat di tulisan saya tentang ONH disini.

Saya memposting tulisan tersebut pada tahun 2008, dan diakhir tulisan saya terdapat paragraf sebagai berikut:

Dari gambar tersebut, terlihat dari tahun ke tahun BPIH dalam bentuk rupiah semakin mengalami kenaikan. Sementara jika BPIH dalam bentuk Dinar Emas 24k, semakin turun. Bahkan penurunannya terbilang cukup tajam. Dengan trend seperti itu, bukanlah hal yang mustahil beberapa tahun mendatang kita bisa berangkat naik haji hanya dengan 10 dinar. Amiin…

Dan Alhamdulillah, prediksi saya mendekati kenyataan. Biaya haji reguler saat ini sudah setara dengan 13 Dinar Emas 24 Karat!. Bandingkan dengan tahun 2000 yang setara dengan -+55 Dinar Emas 24 Karat. Belajar dari sini saya mengambil kesimpulan, bahwa jika kita menabung sebesar biaya ONH Reguler saat ini, insya Allah beberapa tahun yang akan datang kita dapat berangkat dengan menggunakan ONH Plus lebih cepat dari keberangkatan ONH Reguler dan secara finansial justru memudahkan saat menghadapi pelunasan.

Berdasarkan studi kasus di Ponorogo, kita akan mengkomparasi antara si A yang mendaftar ONH Reguler dan si B yang menabung terlebih dahulu di Emas / Dinar Emas 24 Karat.
Tahun 2008, Si A mendaftar ONH Reguler (33jt Rupiah) dengan waktu tunggu 8 tahun, maka tahun ini si A belum bisa berangkat  karena baru keberangkatan masih tahun 2016.
Tahun 2008, Si B menabung Dinar Emas 24 Karat sebesar ONH Reguler, yaitu 33jt Rupiah. Maka 33jt Rupiah si B akan menjadi 26 Dinar. Dan Hari ini 26 Dinar sudah setara 62jt, lebih dari cukup untuk mendaftar ONH Plus. Dengan demikian, Si B dapat menjual Dinarnya hari ini kemudian langsung mendaftar ONH Plus dan siap berangkat tahun depan (2012).

Dari simulasi diatas, dapat disimpulkan bahwa si B dapat berangkat lebih cepat 4 tahun daripada si A. Bahkan pada tahun 2016 si A kemungkinan masih akan membayar lagi karena pada waktu itu mungkin ONHnya mencapai 50jt Rupiah sedangkan yang ia setor waktu itu “hanya” 33Jt Rupiah. Berdasarkan teori saya ini, saya memantabkan pilihan, semoga Allah ta’ala meridhai. Dengan mengucapkan Bismillaahirrahmanirrahiim, saya menetapkan hari ini sebagai start, dengan menyisihkan sebesar 25 dinar. Semoga beberapa tahun yang akan datang cukup untuk berangkat 2 orang. Dan tulisan ini sebagai pengingat saya, jika suatu saat 25 dinar telah setara dengan 2 kuota ONH Plus, maka jatuhlah kewajiban kepada saya untuk melakukan pendaftaran.


Untukmu yang tak bernama

September 18, 2011

Hai Wanita tak bernama
Begitu lama dan sulit ku mencari
Kutanya setiap hati yang terjumpa
Kutanya setiap sudut kota yang berjiwa
Namun tiada yang kenal wanita tak bernama

Engkau wanitaku yang tak bernama
Tak ku tau kapan kita kan berjumpa
Demi menorehkan sejarah bersama
Di jalan sunnah saja ku kan rela

Hai wanita tak bernama
Bersabarlah menunggu perjumpaan kita
Ku kan terus bertanya pada hati yang baru
Ku kan terus bertanya pada kota walau telah membiru
Demi dirimu wahai wanita tak bernama

Hai wanita tak bernama
Aku tak tau apakah kita pernah jumpa
Aku tak tau apakah kita pernah bertukar nama
Tapi kan ku simpan untukmu sebuah rasa
Sebagai modal tuk mengukir asa bersama

Hai wanita tak bernamaku
Susah senangku kan jadi bahagiamu
Ku ingin doamu dalam setiap langkahku
Hidupku kan jadi milikmu

Hai wanita tak bernamaku
Jadilah shalihah bersamaku
Jagalah aku dalam sapamu
Agar shalih juga bersamaku

Hai wanita tak bernama
Tampakkanlah dirimu dihadapanku
Agar tiada sulit ku mencarimu
Hai wanita tak bernama…


Mitos: Harga Emas akan turun setelah Idul Fitri

September 12, 2011

Saya sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan prediksi prediksi harga emas jangka pendek. Saya khawatir dengan analisa-analisa yang saya berikan orang-orang terjatuh dalam perilaku maisir (perjudian). Saya selalu merekomendasikan perilaku konservatif, yaitu “Belilah disaat anda punya uang, dan juallah ketika anda membutuhkan uang”. Insya Allah ini lebih mententramkan hati. Dan sebaiknya membeli emas ditujukan untuk kebutuhan jangka panjang, minimal 2 tahun. Mengapa 2 tahun? karena meskipun secara rata-rata dalam waktu kurang dari 1 tahun sudah bisa menutup spread jual-beli dengan pedagang, harga emas juga pernah jatuh dan baru kembali ke posisi semula butuh waktu cukup lama.

Melalui tulisan ini saya mencoba meluruskan mitos yang selama ini beredar di kalangan masyarakat tentang turunnya harga emas pasca perayaan idul fitri. Baca entri selengkapnya »


Ramadhan yang mengingatkan kembali untuk mengumpulkan yang berserak

September 3, 2011

Seperti biasanya di pagi hari bulan Ramadhan, hari itu selepas shalat shubuh saya bersama beberapa teman duduk-duduk di Masjid Al Manar, Masjid sekitar kost. Kami menunggu sampai matahari terbit demi mengamalkan hadits berikut:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang shalat Shubuh berjama’ah kemudian ia duduk berdzikir kepada Allah sampai terbit matahari, kemudian ia melaksanakan shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.” (At Tirmidzi, Hasan, lihat Silsilah Ahadits Ash shahihah no. 3403). Baca entri selengkapnya »


Happy… happy… happy…

Agustus 30, 2011

Subhanallaah… 27 orang komplit….

I’m proud of this family… very2 wonderful family…
Kedamaian, kebahagiaan selalu hadir setiap hari…

Thank you Allah, Alhamdulillaah… 🙂


Seperti Mencari Rumah :)

Agustus 29, 2011

Saya punya shohib yang sedang mencari rumah untuk ditinggali bersama keluarganya. Keliling2, ketuk pintu sana, ketuk pintu sini dari rumah ke rumah yang diiklankan. Udah banyak rumah yg dicoba, tp belum dapet2 jg. Begitu sulitnya mencari rumah, hingga diapun berujar “Memang benar kata orang, beli rumah itu seperti mencari jodoh”. hehe… emang miripnya kayak apa sih? Baca entri selengkapnya »


Dari Lodaya Ku Mengukir Kata :)

Agustus 27, 2011

Sudah dua bulan ini rasanya selalu pingin nulis kembali… setelah sekian lama mengundurkan diri dari dunia selebritis wordpress 😀

Semenjak ada FB, memang blog ini jadi seperti tidak tersentuh. Pengunjung pun turun drastis. Dimana dulu pas ‘jayanya’ pernah mencapai ribuan hits, sekarang tinggal rata2 25-50 hits saja per hari. Ketika FB muncul dg notes-nya, memang sempat komitmen mau nulis disana, tapi ternyata hanya bertahan beberapa tulisan. Setelah me-release beberapa tulisan, ternyata saya merasakan kurang nyaman menulis di notes. Saya sering berkeinginan menulis curahan hati, tp sy sendiri tidak terlalu suka melihat curahan hati saya terpampang di notes. Tidak tahu kenapa… sy merasa lebih nyaman di WP. Seperti tulisan tidak penting yg sekarang sdg sy tulis ini, aneh rasanya kalau mempostingnya di notes hehe… Baca entri selengkapnya »


What i want in my life: ‘Blind’, ‘Deaf’, ‘Mute’, ‘Hot Tempered’, ‘Paralyzed’, ‘Stubborn’

Agustus 26, 2011

Negatif Words?
In general terms, may be YES. But not for me.

Terinspirasi dari kisah Tabi’in (Tsabit, Ayahanda Abu Hanifah) yang rela menikahi gadis buta, tuli, bisu, lumpuh hanya untuk menukarkan separuh apel yang terlanjur termakan dalam keadaan khilaf. Padahal, apel yang dimakanpun sebenarnya masih belum tentu keharamannya. Baca entri selengkapnya »