Oleh-Oleh IIMS – Mobil-Mobil Berkategori “My First Car”

September 26, 2012

Wuih… Judulnya kayak ahli otomotif yang mau review mobil aja. Hehe… Sekali-sekali lah memberi pendapat tentang field lain… dunia otomotif. Saya memang Software Engineer, tapi boleh kan sekali-kali mengomentari dunia lain? Tapi para mechanical engineer tak perlu kuatir saya saingi. Dalam hal ini saya tidak akan membahas bidang engineering. Saya hanya membahas tentang peluang Agya dan Ayla serta Tata Nano di pasaran otomotif tanah air. Tulisan ini sebenarnya adalah oleh-oleh dari nonton IIMS (Indonesia International Motor Show) yang digelar di JI Expo Kemayoran mulai tanggal 20-30 September 2012.  Saya sendiri datang kesana kemarin (22 September 2012).

Sebenarnya akan ada banyak mobil yang bertarung di segmen “MY FIRST CAR” bertipe city car. Misalnya, KIA yang masih membawa PICANTO sebagai andalannya, kemudian ada Hyundai yang mengusung AVEGA. Sementara Honda memamerkan produk barunya, BRIO. Lalu Chevrolet dengan SPARKnya, sementara Suzuki membawa gacoan SPLASH. Dan yang menarik adalah pendatang baru dari China, yaitu GEELY yang membawa PANDA untuk bertarung di kelas ini dan TATA Motors yang membawa Tata NANO. Selain itu tentu kita juga mengenal merk-merk mobil kelas atas semacam VW, Mercy, BMW, AUDI, dsb. Tapi saya tidak akan membahasnya disini karena meskipun mereka punya andalan di city car, tapi tidak layak masuk kategori “MY FIRST CAR” mengingat harganya sudah lebih dari 200jt-an. Seperti VW yang mengandalkan POLO misalnya. Meskipun bertagline “your first german car” tapi mobil ini harga variant termurahnya sudah dikisaran 250jt. Termasuk juga honda jazz dan yaris yang berharga 200jt-an, juga kita coret dari pembahasan ini.

Oh ya, sampai lupa, masih ada Nissan yang masih dengan MARCH-nya. Sementara Mitsubishi mengeluarkan produk baru-nya yaitu MIRAGE sebagai andalannya. Tampaknya MIRAGE perlu diperhitungkan daya saingnya mengingat mobilnya berharga selevel dengan Honda BRIO, yaitu di harga “cuma” 150jt-an. Namun dari semua yang saya sebutkan diatas, yang paling menarik untuk dibahas adalah yang baru keluar saat ini, yaitu: Honda BRIO, Mitsubishi MIRAGE, Geely PANDA, Toyota AGYA, Daihatsu AYLA, dan Tata NANO. Untuk MARCH, AVEGA, SPLASH, SPARK, dll minggir  dulu aja, soalnya tentang mereka sudah terlalu banyak yang mbahas dan daya saing pasarnya sudah bisa diprediksi yang pastinya tidak akan jauh-jauh dari posisi saat ini. Kita mulai dari Honda.

HONDA BRIO

Honda BRIO sebenarnya bukanlah benar-benar produk baru. Produk ini telah rilis duluan di Thailand dan India. Namun di kedua negara tersebut, BRIO bermesin 1200cc, sedangkan di Indonesia bermesin 1300cc. Sedangkan menilik harganya, mobil ini berada di kisaran 150-170jt. Meskipun harga ini tergolong terjangkau, namun di kelas ini harga BRIO tergolong tinggi. Sebut saja PICANTO dimana yang bertransmisi manual harganya di kisaran 130jt. Hanya saja dengan nama besar Honda di Indonesia, sepertinya Honda BRIO tidak akan sulit bersaing dengan PICANTO, dkk.

MITSUBISHI MIRAGE

Mobil ini dibuat Mitsubishi sehubungan dengan tren sebagai eco-car yang marak belakangan ini. Eco-car mulai jadi perhatian seiring dengan harga minyak dunia yang terus merangkak naik. Mobil MIRAGE ini dibuat di Thailand untuk kemudian di ekspor ke Indonesia. Mengingat kapasitas mesin 1200cc, mobil ini jelas langsung berhadapan dengan Honda BRIO (1300cc) sebagai rival. Dikelas ini ada Suzuki Splash (1200cc), KIA Picanto (1200cc), Daihatsu Sirion (1300cc), Nissan MARCH (1200cc) dsb. Dengan harga sekitar 140jt, tentu bisa jadi nilai plus bagi para pembeli “MY FIRST CAR” daripada BRIO mengingat di segmen ini masih price sensitif.

GEELY PANDA

Di awal tahun 2012 ini, otomotif indonesia dimeriahkan oleh pendatang baru dari China, yaitu Geely. Seperti hal produk China lain, Geely mengedepankan harga yang murah sebagai jurus andalan marketingnya. Saat ini dengan belum terbitnya regulasi LCGC, Panda sudah berani dibanderol dengan harga 98jt. Dengan bermesin 1300cc dan dengan fitur yang sangat banyak, ditambah dengan adanya fitur safety semacam ABS (Anti-lock Braking System) dan EBD (Electronic Brake Force) sudah tergolong mewah dan terlengkap di kelasnya. Jika regulasi LCGC terbit dan bersamaan dengan hebohnya Agya-Ayla yang sudah bersiap menyambar momen duluan, tampaknya tahun depan Panda akan mengusung mesin berkapasitas 1000cc dan tentunya akan berharga lebih murah lagi. Menurut saya, jika Geely masuk ke kelas LCGC semacam Agya-Ayla, mereka bisa mengeluarkan Panda 1000cc di harga 75jt-an atau bahkan kurang. Dengan begitu tentu mereka bisa benar-benar dilirik oleh para pembeli bersegmen “my first car”.

DUET TOYOTA AGYA & DAIHATSU AYLA VS TATA NANO

Kalau mau jujur, sebenarnya ketiga mobil yang dibahas ini (Daihatsu Ayla, Toyota Agya, dan Tata Nano) tidak berada di kelas yang sama dengan 3 mobil diatas. Selain mengusung kapasitas lebih kecil (1000cc kebawah), harga yang dipatok akan memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena Agya, Ayla merupakan mobil berkategori LCGC (Low Cost Green Car) sebagai bagian dari program pemerintah yang akan memberi insentif khusus berupa pengurangan pajak terhadap mobil yang berkategori LCGC. Namun, hingga kini kebijakan mengenai LCGC belum ditanda tangani oleh pemerintah, dalam arti memang masih simpang siur. Belum tentu ada kebijakan mengenai LCGC ini.

Jika kebijakan mengenai LCGC ini keluar, kemungkinan Honda akan mengeluarkan produk baru, menurut saya ini akan jadi kanibal buat BRIO mengingat Honda telah punya JAZZ di tipe city car. Sementara Nissan MARCH, Mitsubishi MIRAGE, Suzuki SPLASH, KIA PICANTO kemungkinan akan bertransformasi mengikuti regulasi ini mengingat cc digunakan sudah relatif kecil. Dengan adanya insentif ini kemungkinan akan membuat harga mereka menjadi turun diangka 100jtan. Hanya saja ditengah ketidak pastian terkait regulasi ini, ternyata Toyota dan Daihatsu berani merelease produk mereka yaitu AGYA dan AYLA. Dengan asumsi regulasi mengeani LCGC akan keluar dalam waktu dekat, AGYA dan AYLA kemungkinan akan dibandrol sekitar 70-90jt untuk variant paling rendahnya.  Ini tentu sangat jauh dari harga city car murah  lain yang berkisar 130-160jt. Menurut saya, karena konsumen di kelas ini merupakan kelas yang price sensitif, kalau pabrikan lain tidak merevisi harga atau mengeluarkan produk versi LCGC di harga kurang dari 100jtan, maka semua pelanggan di kelas ini akan dihabisi oleh duet Agya-Ayla serta mungkin Tata Nano yang memang sudah murah dari sononya.

Bagaimana Peluang Tata Nano Melawan Pabrikan Lama?
Ini pertanyaan yang menarik untuk di analisa. Menurut saya pribadi, kalau Tata Nano berhadapan langsung di segmen yang sama dengan Agya-Ayla, bisa jadi kalah tanpa perlawanan yang berarti. Kita semua tau nama besar Toyota-Daihatsu yang didukung jaringan marketing, jaringan service, dan jaringan spare part mereka yang telah menggurita di Indonesia. Jangankan Tata Nano yang masih ‘anak bawang’ di Indonesia, KIA, Chevrolet, Nissan dll hingga saat ini masih sulit menembus dominasi pabrikan Jepang di Indonesia. Oleh karena itu, Tata Nano akan bisa berbuat banyak kalau mereka membuat segmen pasar tersendiri yang tanpa saingan. Seperti halnya kisah sukses mereka di India dan Thailand yang menyasar pengguna motor yang ingin beralih ke mobil. Dengan harga 25jt-35jt-an, tentu ini bisa membentuk segmen pasar baru mengingat belum ada  pabrikan yang mengambil pasar ini.

Tapi untuk merealisasikan skenario ini tampaknya mustahil dilakukan. Ini terkait dengan kebijakan yang dikenakan pemerintah terhadap mobil-mobil pabrikan asing. Kalau saya tidak salah, Tata Nano dapat dikenai 4 macem jenis perpajakan/percukaian. Pajak BM (Barang Mewah) sebesar 10%, Pajak Anti Dumping 5%, PPN 10%, dan PPN-BM 30% ( golongan mobil berpenumpang kurang 10 org, kurang dari 1500cc). Dengan asumsi harga dasar 30jt, maka DPPnya adalah 30jt + 10%*30jt + 5%*30jt = 30jt+3jt+1,5jt = 34,5jt. Maka jika ditambah PPN dan PPNBM adalah 34,5jt + 3,45jt+10,35jt = 48,3jt. Jadi prediksi saya, Tata Nano akan keluar dengan harga di sekitaran 50jt-an. Tetapi hitung-hitungan ini belum memperhitungkan aturan LCGC. Jika mendapat diskon atau pengurangan pajak/cukai setara diskon sebesar 50% dari pengenaan PPN-BM, maka Tata Nano bisa dijual dengan harga 45jt-an. Dengan bertarung di harga ini, tentu saja Tata Nano akan tetap punya senjata ampuh untuk mengerungi perang marketing otomotif di Indonesia.

WHICH ONE WILL BE YOUR FIRST CAR?

Untuk saat ini, Agya-Ayla menduduki pole position. Selain menjadi “media-darling” yang membuat popularitas mereka terangkat hingga membumbung tinggi, mereka disokong oleh pabrikan yang telah mapan dan proven di Indonesia. Namun demikian, yang patut dicermati adalah bahwa harga murah yang mereka tawarkan hanya terwujud jika dan hanya jika kebijakan LCGC keluar. Selain itu, jika benar LCGC keluar, pastinya akan diikuti oleh kompetitor lain yang mengeluarkan produk versi LCGC dengan harga yang kemungkinan justru berada dibawah Agya-Ayla. Sedangkan Tata Nano patut untuk dijadikan alternatif lain jika harganya dibawah 60jt. Namun demikian, untuk mendapatkan timbangan yang lebih adil, terutama untuk pabrikan yang belum mengeluarkan produk versi LCGC, sebaiknya anda menunggu kepastian apakah kebijakan mengenai LCGC akan benar-benar keluar atau tidak.