Murottal

Mei 10, 2006

Murottal? hm…, makanan apa itu?

Bagaimana caranya supaya bisa mendengarkan Al-Qur'an sekaligus menikmatinya? Saya yakin anda dapat menebaknya dengan benar. ya, Murottal. Murottal dapat didefinisikan sebagai rekaman suara Al-Qur'an yang dilagukan oleh seorang qori' (pembaca Al-Qur'an). Antara qori' yang satu dengan qori' yang lain memiliki style yang berbeda-beda dalam melagukan ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca. Misalnya, Syaikh Mishary Rasyid El-Fasi, beliau melagukan ayat-ayat Al-Qur’an dengan sangat merdu dengan kecepatan yang agak dilambatkan. Sedangkan, Syaikh Abdur Rahman As Sudais dan Syaikh Su'ud As Shuraim –beliau berdua adalah imam Masjidil Haram Mekkah- melagukan ayat Al-Qur’an dengan penuh penghayatan dan dilakukan tempo yang relative cepat.

Biasanya para pendengar murottal mempunyai recitor favorit, layaknya mendengar bunyi-bunyian yang lain. Diantara recitor yang banyak mendapat ‘penggemar’ antara lain, ketiga syaikh yang saya sebutkan diatas (Syaikh Mishary Rasyid El-Fasi, Syaikh Abdur Rahman As Sudais, Syaikh Su'ud As Shuraim), Syaikh Sa’ad Al-Ghamidy, Qari’ Abdul Basit, Syekh Ali Al-Hudzaify, Hany Ar Rifai, Syeikh Mohammad Al-Mathrud dan masih banyak recitor yang lain. Adapun recitor favorite saya adalah Syaikh Mishary, terutama pada Surat Al-Waqi’ah dan Al-Mu’minun, tetapi untuk Ar-Rahman saya lebih suka Syaikh Al-Ghamidy sedangkan pada Surat Al-Baqarah Syaikh As-Sudais favorit saya. Begitulah, meski secara keseluruhan favorit saya adalah Syaikh Mishary, namun pada surat-surat tertentu, recitor lain lebih menarik bagi saya. Ada juga recitor yang mempunyai suara yang ‘aneh’ seperti Syaikh Abdul Muhsin Al-Qasim (Salah seorang imam Masjid Nabawi), -yang menurut saya tidak begitu merdu- namun kadang kala enak digunakan untuk variasi. The question is: Who is ur favorite recitor?

Mengapa saya mendengarkan murottal tapi kok sulit menikmatinya? Bagitulah kira-kira pertanyaan saya beberapa waktu yang lalu. Jika kita mendengarkan murottal hanya sesekali saja memang sulit untuk menikmatinya, tapi jika membiasakan diri mendengarkan sambil melihat Al-Qur’an dan terjemahannya maka akan terasa nikmatnya mendengarkan murottal. Pilih surat yang sekiranya dapat menyentuh perasaan kita. Kalau menurut saya yang paling pas adalah surat Al-Waqi’ah(56), karena saya benar-benar ‘terbawa’ oleh suara qori’ yang merdu, meski begitu belum tentu anda mempunyai selera yang sama. So, find yours!.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari mendengar murottal cukup banyak, antara lain dapat menikmati keindahan Al-Qur’an, berpahala(insya Alloh), lebih mudah menghafal, dapat mempelajari tajwid dengan benar dari ahlinya dengan memperhatikan suara dengan ayat yang dibaca, dan masih banyak manfaat murottal yang lain. Akhir kalam, semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi pembacanya dan saya ucapkan selamat menikmati keindahan Al-Qur’an lewat murottal.

ur brother,

Purna Atmaja