Financial Planning

Mungkin banyak yang akan menertawakan saya karena menulis artikel seperti ini karena mungkin terkesan idealis atau terlalu kaku. Tentu bukan idealisme seperti itu yang akan saya paparkan, akan tetapi ini hanyalah rencana sederhana yang seharusnya –menurut saya- kita buat sehingga kita tidak terlalu kesulitan dalam menghadapi permasalahan yang kemungkinan besar timbul di masa yang akan datang. Perencanaan seperti ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk terlalu berangan-angan sesuatu yang tidak realistis di masa depan dengan menyiksa diri atau bersikap pelit di masa kini untuk tujuan tersebut. Pun juga sebaliknya, tidak berfoya-foya di masa kini sedangkan kita tidak mengantisipasi permasalahan seperti yang telah dipaparkan tadi. Jadi, tujuan dari artikel ini adalah mengidentifikasi gaya hidup yang seharusnya kita pilih di masa sekarang sehingga kita tidak terlalu kesulitan dalam menghadapi permasalah keuangan yang timbul di masa yang akan datang.

Definisi

Finance menurut news.firstdata adalah: “The science that describes the management of money, banking, credit, investments, and assets” yang kurang lebih maksudnya adalah Ilmu yang menerangkan tentang manajemen keuangan, perbankan, kredit, investasi dan asset. sedangkan planning menurut BJA adalah “The process of anticipating future occurrences and problems, exploring their probable impact, and detailing policies, goals, objectives, and strategies to solve the problems” yang kurang lebih maksudnya adalah proses dalam mengantisipasi kejadian-kejadian dan masalah-masalah di masa depan, meng-explore akibat yang mungkin timbul, dan merinci kebijakan, tujuan, sasaran, dan strategi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut

Jadi bisa disimpulkan bahwa Financial Planning merupakan proses mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin timbul di masa yang akan datang yang berkaitan dengan pengaturan keuangan sehingga diharapkan kita tidak mempunyai masalah keuangan di masa yang akan datang karena telah mempersiapkan strategi-strategi dalam mengantisipasi masalah-masalah tersebut.

Identifikasi Permasalahan

Sebelum melakukan financial planning, sebaiknya kita melakukan identifikasi permasalahan. Identifikasi permasalahan yang dimaksud disini adalah mengenali masalah-masalah yang kemungkinan besar akan kita hadapi yang berkaitan dengan masalah keuangan atau bisa juga berarti mengenali kebutuhan-kebutuhan (bukan keinginan-keinginan) yang timbul di masa yang akan datang. Sebagai contoh: membeli rumah, biaya pendidikan anak, naik haji, kebutuhan pasca pensiun, dan sebagainya. Prioritas dari kebutuhan-kebutuhan tersebut semuanya tergantung anda sendiri. Mana yang anda prioritaskan dan mana yang tidak. Dan yang perlu diingat, sesuaikan dengan kemampuan financial yang ada saat ini tanpa menyiksa diri dan bersikap pelit, serta tidak bersikap manja dan berfoya-foya.

Bersambung… (Insya Allah, kalau dibutuhkan :D)

16 Responses to Financial Planning

  1. embuh berkata:

    pertamaaaxx…..!! ;))

    ditunggu sambungannya boss…

  2. Hendra Hidayat berkata:

    Don’t forget financial planning can be connected with investment. Clever financial planning can lead to future investment. However it is not always be same perception among the people regarding the term investment. Some say that having a house, car is investment. However it can turn to be dissapoinment in the future. That’s why we need the correct term of investment. Keep your writing bro….

  3. purna berkata:

    @embuh
    Hayyah…, sini bukan blog seleb 😛

    @Hendra Hidayat
    I strongly agree with you. We need clever financial planning so that never sorry in the future.

  4. planner berkata:

    Hmmm, anak buahnya safir senduk ini 😀

  5. planner berkata:

    sekalian buka konsultasi keuangan aja he..he..

  6. planner berkata:

    hettrik sekalian ah…

  7. hanan berkata:

    bisa ngga kalo kita katakan “financial planning bertujuan untuk mencapai financial freedom” atau kebebasan finansial. Karena ujung-ujungnya kan penyelesaian masalah keuangan itu ya kebebasan finansial hehe

    Dan menurut saya, identifikasi permasalahan itu sebenarnya sudah masuk ke dalam pembahasan “gold” atau sub tujuan kita. Impian yang dimiliki semua orang. Nah, berangkat dari hal tersebut, kemudian kita tetapkan target dan langkah-langkahnya (ini mungkin bakalan dipaparin di bab selanjutnya ya dja) 😀

    just my opinion. nice posting

  8. gusdur berkata:

    ja kok biaya nikah gak masuk financial planing, langsung ke anak, nikah belom dah mikirin anak, anak sapa ja… hehehe

  9. pribadidewa berkata:

    hmm.. mene njupuk kuliah akuntansi sisan wae bro…
    koyok e ente ditakdirkan menggantikan om rinaldi firmansyah 15 taun lagi 😛
    yang penting terus sharing ilmunya …

  10. purna berkata:

    @planner
    ente pasnya jadi hettriker bukan planner 😛

    @hanan
    Yups, begitulah… 😀

    @gusdur
    Sttt…., itu rahasia kita2 aja dur…. jangan dipublish di muka umum

    @pribadidewa
    Amiin 😀

  11. edratna berkata:

    Financial planning ini makin penting, seiring makin meningkatnya umur orangtua. Kalau dulu kita hanya mengandalkan pada pensiun, namun jika ingin tenang, uang pensiun tak cukup, harus ada tambahan penghasilan. Dan ini bisa dilakukan sejak masih awal bekerja.

    Jika investasi hanya pada deposito bunganya rendah, maka sudah waktunya untuk berani mendiversifikasi risiko, ke beberapa instrumen keuangan lain.

  12. […] Komentator ke-250 Ikut2an galih dalam postingan ini . Kalo galih ‘menerbitkan‘ postingan khusus buat komentator ke-2000, di sini cuma komentator ke-250, maklum masih cupu. Selamat buat mas Dewa Pribadi pemilik blog pribadidewa.wordpress.com yang menjadi komentator ke-250 blog ini dalam postingan ini. […]

  13. […] 8, 2007 · No Comments Membaca blog ini saya jadi senyum sendiri. senyum bukan karena menyenyumkan mas purna yang selalu tersenyum dan […]

  14. galih berkata:

    Terlalu abstrak pur.. request tulis soal bagaimana membedakan keinginan dan kebutuhan dunks… hal yang paling sulit saya lakukan adalah membedakan apakah keinginan saya ini hanyalah gejolak manusia yang tak pernah puas ataukah memang benar2 kebutuhan.

  15. purna berkata:

    ok, lih. Semoga ‘terbit ‘di ‘edisi’ berikutnya 😀

  16. equity world berkata:

    It’s great that you are getting thoughts from this post as well as from our argument made at this place.

Tinggalkan Balasan ke galih Batalkan balasan